Produsen pakaian olahraga internasionalReebok telah membatalkan rencananya untuk memasarkan sneaker edisi khusus dalam rangka merayakan apa yang Israel sebut sebagai “Hari Kemerdekaan.”
“Reebok ingin menjauhkan diri dari sepatu itu,” perusahaan yang bermarkas di AS itu mengatakan pada The Electronic Intifada dalam sebuah pernyataan yang diemail pada Selasa.
“Sepatu itu merupakan sebuah inisiatif dari salah satu konsumen kami. Kami tidak mendukung inisiatif itu.”
Reebok, yang dimiliki oleh Adidas Group Jerman, menambahkan bahwa distributor Israel mereka “telah menarik rencananya untuk melelang sepatu itu.”
Penduduk Palestina mendukung langkah tersebut.
“Reebok telah menjauhkan dirinya dari inisiatif yang sangat menyerang ini setelah mengakui harga finansial dan reputasi dari kampanye BDS terhadap mereka akan menyebabkan harga sebagai hasilnya,” Abdulrahman Abunahel, Koordinator dari Komite Nasional BDS Palestina (BNC) di Gaza, mengatakan pada The Electronic Intifada.
“Perusahaan sebesar Veolia, Orange, CRH dan lainnya telah mengakhiri keterlibatan mereka di dalam pelanggaran hukum internasional Israel setelah intensnya kampanye boikot, divestasi dan sanksi, memicu efek domino yang telah mempengaruhi perusahaan lain,” Abunahel menambahkan.
Pembersihan etnis
Pada Senin, pengguna sosial media bereaksi keras setelah The Electronic Intifadamemberitakan rencana perilisan dari sneaker dengan “Israel 68” menjadi emblem di bagian tumit sepatu itu dan melelangnya melalui halaman Facebook Reebok Israel.
Banyak yang meminta untuk memboikot produk dari perusahaan tersebut. Berita itu juga disebarluaskan oleh kelompok-kelompok yang mengkampanyekan hak asasi Palestina.
Sementara Reebok Israel telah mengatakan pada The Jerusalem Post bahwa “sneaker tersebut akan dirilis sekali sebagai perayaan bagi kolektor di Israel dan dunia.”
Tetapi sepatu tersebut akan mengirim pesan yang jelas akan penghinaan dan pengabaian pada Palestina atas sejarah dan pembersihan etnis yang sedang terjadi, penjajahan dan pelanggaran lain hak-hak mereka oleh Israel.
“Reebok telah menghina Palestina dan secara khusus jutaan pengungsi Palestina yang secara etnis dibersihkan oleh milisi Zionis dan sesudah tragedi Nakba 1948 Israel dan masih dilarang oleh apartheid Israel untuk mendapatkan hak mereka kembali ke tempat tinggal mereka,” Abdulrahman Abunahel menjelaskan.
“Merayakan kehancuran dari masyarakat Palestina dan pencabutan mayoritas pribumi penduduk Palestina, seperti yang Reebok telah lakukan, harusnya menjadi tindakan paling tidak etis, tidak sensitif dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan apapun dapat lakukan,” Abunahel menambahkan.
“Perusahaan internasional seharusnya mengerti bahwa orang-orang yang memiliki hati nurani di seluruh dunia akan membuat mereka bertanggung jawab atas pelanggaran yang serupa,” Abunahel mengatakan.*/Nashirul Haq AR
Sumber | republished by
(YM) Yes Muslim !
ADS HERE !!!