Pengamat sosial Eko Setiawan sependapat dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri(Mendagri) Tjahjo Kumolo yang akan membubarkan organisasi keagamaan yang menganut paham anti Pancasila, namun sebelum mengetok palu akan lebih bijak mendengarkan aspirasi umat Islam sendiri dan lembaga seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Pemerintah jangan asal bubarkan organisasi Islam, harus menampung aspirasi umat Islam dan lembaga seperti MUI. Pengalaman sebelumnya banyak kebijakan Pemerintah dikemudian hari dicabut karena ditolak publik” ujar Eko kepada Islamedia, jum’at(13/5/2016).
Eko menganjurkan Pemerintah seharusnya memiliki kepekaan yang lebih, seperti merespon keluhan masyarakat yang sudah lama terkait organisasi yang mengatasnamakan Islam, namun aktivitasnya sangat meresahkan seperti Jaringan Islam Liberal (JIL).
“Selama ini para aktivis JIL secara terbuka melontarkan pernyataan yang sangat melecehkan ajaran agama Islam, seharusnya ini yang harus dibereskan atau bahkan dibubarkan” tegas Eko.
Semua elemen umat Islam selama ini sangat resah dengan pernyataan para tokoh JIL seperti Ulil Abshar Abdala yang sudah tak terhitung jumlahnya melecehkan ayat suci Al-Qur’an. Bahkan menurut Eko bukti kecaman publik terhadap keberadaan JIL dengan lahirnya organisasi seperti Indonesia Tanpa JIL.
“Melecehkan ayat-ayat Al-Qur’an merupakan bentuk kejahatan dan sangat jelas bertentangan dengan Pancasila sila pertama yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan” papar Eko.
Lebih lanjut Eko menegaskan bahwa aksi dukungan terbuka para aktivis JIL terhadap LGBT sudah sangat meresahkan masyarakat Indonesia dan apabila ditarik lebih jauh dapat mengancam NKRI.
Sumber | republished by
(YM) Yes Muslim !
ADS HERE !!!